Forex trading
merupakan salah satu sektor di mana pasar bisa berubah dengan
signifikan dalam waktu yang singkat. Pasar sangat dinamis, bahkan pada
beberapa kesempatan bisa dikatakan “liar”. Jika Anda tidak bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan pasar yang super-dinamis itu, Anda
akan kewalahan.
Untuk mengantisipasinya Anda memerlukan trading plan yang baik. Anda harus merancang sedemikian rupa sehingga dengan berbekal trading plan tersebut Anda akan tetap bisa tenang bahkan ketika menghadapi perubahan situasi yang ekstrim.
Perhatikan Detil
Trading plan yang Anda miliki sebaiknya dibuat serinci mungkin.
Jika selama ini trading plan Anda hanya berisi (misalnya) seperti ini:
Modal | : | $10,000 |
Resiko Maksimum | : | 50% dari modal ($5,000) |
Resiko per transaksi | : | $500 |
maka ada baiknya Anda lengkapi sedikit lagi menjadi seperti ini:
Modal | : | $10,000 | ||
Resiko Maksimum | : | 50% dari modal ($5,000) | ||
Resiko per transaksi | : | 5% dari modal awal | ||
Risk-to-reward ratio (RRR) | : | 1:1 | ||
Strategi | : | Swing trading | ||
Sistem trading | : | Fibonacci Retracement + Stochastic + CCI, time-frame H1 | ||
Entry | : | Tunggu koreksi ke area 38.2-61.8, cari sinyal di stochastic + CCI | ||
Exit | : | Stop Loss (SL) di area 61.8-76.4 Fibonacci Retracement (cut loss)Take Profit (TP) di area 23.6-0.0 Fibonacci Retracement(sesuaikan dengan resiko per transaksi 5% dan RRR) |
Dengan demikian setiap tindakan yang
akan Anda ambil memiliki dasar yang jelas. Anda tahu berapa besar resiko
yang akan Anda hadapi, berapa besar potensi keuntungan, berapa besar
lot yang harus dibuka, hingga apa dasar pengambilan keputusan (buy,
sell, atau close posisi).
Semakin detail trading plan Anda, semakin mudah Anda mengambil keputusan dalam forex trading.
Nah, contoh kasusnya misalnya Anda melakukan analisa seperti ini:
“Harga bergerak dalam uptrend. Bias
intraday bullish. Koreksi telah terjadi ke area Fibonacci Retracement
kisaran 38.2-61.8. Sinyal bullish terlihat dari stochastic dan CCI 1
jam. Area SL 450 pips dari harga sekarang.”
Dengan trading plan yang lebih rinci seperti contoh di atas, Anda tidak perlu berpikir panjang untuk memutuskan membuka posisi BUY sebesar 1.1 LOT dan memasang SL dan TP sesuai dengan trading plan tersebut.
Perhatikan Fleksibilitas
Meskipun kita telah menyusun trading plan dengan rinci, bukan berarti trading plan tersebut harus kita jalankan dengan kaku. Disiplin memang perlu, namun di sisi lain fleksibilitas juga perlu.
Menjadi fleksibel tidak sama dengan
menjadi tidak disiplin. Di sisi lain, disiplin juga tidak berarti kaku.
Dalam hal menjalankan trading plan, ada beberapa hal yang bisa Anda beri kelonggaran.
Misalnya adalah ketika harga belum
menyentuh level SL atau TP namun secara teknikal Anda melihat bahwa
sudah saatnya menutup posisi Anda. Pada situasi seperti itu, sah-sah
saja jika Anda menutup posisi Anda meskipun resiko belum tersentuh atau
keuntungan belum mencapai target.
Namun tentu saja keputusan tersebut
harus didasari oleh analisa teknikal yang obyektif, bukan hanya karena
ketakutan semata (faktor psikologi); misalnya takut keuntungan yang
telah diperoleh berubah menjadi kerugian.
Bentuk fleksibilitas lain adalah
“memperbesar” toleransi resiko per transaksi. Jika awalnya Anda
menetapkan resiko 5% dari modal untuk setiap transaksi (seperti dalam
contoh trading plan di atas), maka untuk selanjutnya Anda bisa
menetapkan resiko 5% per transaksi dari equity terakhir.
Misalnya dari modal $10,000 ternyata
bisa berkembang menjadi $15,000. Nah, jika sebelumnya Anda menetapkan
toleransi resiko per transaksi adalah sebesar $500 (5% dari $10,000),
maka setelah equity menjadi $15,000 toleransi resiko per transaksi
berubah menjadi $750.
Semua hal itu adalah bentuk-bentuk fleksibilitas yang tidak melanggar kedisiplinan Anda menjalankan trading plan.
Backup Plan
Ingatlah bahwa kita hanya bisa membuat
rencana namun tidak bisa mengatur ke arah mana pasar akan bergerak.
Resiko mungkin bisa terjadi dan kerugian mungkin menghampiri Anda setiap
saat.
Untungnya, trading plan telah memberikan panduan mengenai apa yang harus dilakukan bilamana resiko terjadi.
Sebagaimana contoh trading plan di
atas, resiko maksimum telah dibatasi sebesar 50% dari modal awal.
Pertanyaannya kemudian adalah: bagaimana seandainya Anda benar-benar
merugi hingga 50% dari modal awal?
Jika Anda memang tidak mau lagi
melakukan trading ketika sudah merugi sebesar 50% dari modal awal, maka
pembahasan akan selesai sampai di sini.
Namun ketika Anda memutuskan untuk
membuka akun dengan modal sejumlah dana awal yang Anda setorkan,
sejatinya Anda sudah siap menghadapi resiko sebesar itu. Artinya, ketika
Anda membuka akun trading dengan modal – misalnya – sebesar $10,000,
semestinya Anda sudah mempersiapkan uang itu untuk berinvestasi dengan
segala resiko yang menyertainya.
Kita tidak menyiapkan 50% dari modal itu
tanpa alasan. Sisa modal itulah – kalau resiko memang terjadi – yang
sejak awal memang dipersiapkan sebagai backup plan. Artinya,
Anda tidak mengirim semua “pasukan” Anda ke medan pertempuran. Ada
separuh yang memang dipersiapkan di “markas” untuk dikirim lagi
seandainya “pasukan pertama” gagal meraih kemenangan.
Jika Anda ingin melanjutkan perjuangan dengan modal yang tersisa, maka Anda harus menyiapkan kembali trading plan
yang sesuai. Dalam contoh di atas, modal yang tersisa menjadi tinggal
$5,000. Dengan demikian, Anda bisa kembali menyusun “strategi
pertempuran” misalnya seperti contoh berikut:
Modal | : | $5,000 |
Resiko Maksimum | : | 50% dari modal ($2,500) |
Resiko per transaksi | : | 5% dari modal awal |
Risk-to-reward ratio (RRR) | : | 1:1 |
Strategi | : | Swing trading |
Sistem trading | : | Fibonacci Retracement + Stochastic + CCI, time-frame H1 |
Entry | : | Tunggu koreksi ke area 38.2-61.8, cari sinyal di stochastic + CCI |
Exit | : | Stop Loss (SL) di area 61.8-76.4 Fibonacci Retracement (cut loss)Take Profit (TP) di area 23.6-0.0 Fibonacci Retracement(sesuaikan dengan resiko per transaksi 5% dan RRR) |
Anda bisa melihat bahwa dari $5,000 yang
tersisa pun tidak semuanya “dikirim ke medan pertempuran”. Kita masih
menyiapkan separuh dari mereka sebagai “pasukan cadangan”. Begitu
seterusnya.
Mungkin trading plan seperti ini relatif baru bagi Anda. Mungkin juga tidak. Bagi Anda yang ingin mencoba trading plan seperti ini, silakan coba di demo account terlebih dahulu. Begitu Anda bisa mengendalikan modal Anda dengan baik, barulah Anda bisa segera membuka real account.
Baca juga:
1 comments:
artikel yang sangat bermnafaat dan bagus sekali karena menjalaskan rincian detail mngenai bnagainaman seharusnya trading plan yang bagus dibuat, dalam usaha mempertahankan trading di octafx juga diupayakan supaya bisa tetap melakukan trading sesuai dengan rencana supaya lebih nyaman dalam mengelola dana
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^