Saya sedang bertamu kepada seorang sahabat. Saya bertemu dalam suasana lebaran, jadi suasananya agak beda. Sahabat saya memakai kopyah dan sarung, sementara saya memakai baju koko dan peci,
tidak ketinggalan beberapa lembar kertas dan pena di tangan saya. Benar-benar seperti presenter mau mewancarai seorang kyai terkenal dah... hihihiii. Agaknya pertemuan ini bisa mengobati kerinduanku setelah saya pernah mengadakan interview dengannya. Beliau adalah Mr. Forex.
Setelah ngobrol-ngobrol seputar lebaran, saatnya mulai menyinggung pembicaraan tentang forex. Saya deg-degan....
"Mas Bro, kalau mau trading berdo'a gak?" Mr. Forex mulai bertanya dan sepertinya serius.
"Oh, kadang-kadang. Namun kalau boleh jujur, sering 'tidak'-nya, memangnya kenapa Mr?" saya berusaha menjawab jujur.
"Berdoa sebenarnya adalah satu tugas pengabdian. Doa adalah untuk membuktikan sifat kehambaan kita di hadapan Allah s.w.t. Dengan berdoa kita mengakui kelemahan, , kehinaan, kejahilan, keterbatasan dan lain-lain sifat kehambaan kita di sisi-Nya. Sebagai hamba kita memerlukan Allah lebih daripada segala-galanya dalam hidup ini. Dan sebagai hamba kita wajib memuliakan Allah setiap masa. Inilah hakikat doa," kata Mr. Forex
"Oh gitu...?! Jadi, ketika saya akan melakukan aktifitas trading pun wajib berdo'a, begitu Mr?"
"Orang yang tidak mau berdo'a, mereka adalah orang sombong. Dia seolah-olah merasa pandai dan tidak memerlukan Allah lagi dalam kehidupan ini. Padahal sebagai hamba Allah dia sebenarnya sangat rapuh untuk menjalani kehidupan di dunia yang penuh cobaan ini. Sementara forex, betapa kamu membutuhkan pertolongan Allah s.w.t. dalam melakukan aktifitas di dalamnya. Setiap saat ada hal-hal di forex yang kamu tidak kuasa menghadapinya. Kamu membutuhkan sesuatu yang sifatnya absolut bisa menolong kamu. Hanya Allah yang memiliki sifat demikian. Yang memberi rejeki sama kamu itu Allah, bukan broker forex. Ketika kamu profit, itu pun karena kemurahan Allah kepadamu,sehingga dimudahkan dalam kamu menganalisa sebuah pergerakan harga pasar. Jika kamu dalam keadaan kepanikan karena ada 'kejutan harga', Allah sedang menguji kamu bahwa sesungguhnya kamu membutuhkan-Nya," jawab Mr. Forex dan saya hanya bisa manggut-manggut.
"Apakah kalau kamu profit, kamu bersyukur dan jika loss kamu bersabar?" tanya Mr. Forex lagi.
"Mr. Forex, jangan tanya-tanya seperti itu dong...saya malu menjawabnya, "saya sedikit protes atas pertanyaan sahabat saya ini.
"Hayyah! Kamu malu karena kamu tidak melakukannya kan?"
"Bukan begitu Mr, tetapi....teman-teman trader saya juga tidak begitu..." jawab saya beralasan dan melakukan pembenaran.
"Akui sajalah! Gak perlu sebut temen-temen kamu, saya juga tahu koq. Mengakui itu lebih baik apalagi kalau disusul dengan perbaikan diri. Bung Karno pernah berkata, 'Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.' Kalau kamu gak mengakui, kapan kamu bisa menyadari? Kalau kamu gak menyadari, kapan kamu akan berubah? Kalau kamu kurang bersyukur, bagaimana Allah akan menambah rejeki yang extra kepadamu? Forex hanyalah sebuah 'tool' untuk mengais rejeki dari Allah. Kita bukan sedang mengais rejeki dari broker? Broker hanyalah sebuah 'tool' juga, dimana rejeki Allah akan melalui dia, manakala Anda profit di forex," kata Mr. Forex.
"Bagaimana saya harus bersyukur, manakala saya profit, Mr?" tanyaku kemudian.
"Pertama, jelas mengucapkan alhamdulillah atau segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan hasil yang menguntungkan. Kedua, berhenti dari trading dulu sementara waktu. Nikmati kenikmatan profit dengan berbagi cerita (indah-indah) bersama keluarga. Jangan habiskan kesenangan Anda untuk segera masuk posisi lagi, jangan rampas waktu Anda (saat bahagia) dengan segera. Bukankah saat-saat lain masih ada? Banyak trader yang bersikap tergesa-gesa setelah profitnya, ambil posisi baru lagi dan sayangnya tidak beruntung; profit yang baru saja di dapat musnah dengan segera. Ketiga, kamu harus menyisihkan sebagian profit kamu untuk kerabat kamu yang membutuhkan terlebih dahulu, baru orang lain yang memiliki hak atas harta kamu.
Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. ~ Cicero
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. ~ Schopenhauer
Begitulah kata orang bijak, Kang Sigit. Kamu bisa mengasah ketajaman intuisi dan analisa di forex, kalau hatimu diliputi kedamaian karena bersyukur...!"
"Wah, mulai kapan Mr. Forex menjadi kyai?" tanyaku penasaran.
"Ini bukan soal saya kyai atau bukan, tetapi ada sisi-sisi lain dari forex yang terlupakan, yakni spiritual trading. Ketika banyak ahli forex atau trader; dari berbagai analisa teknikal dan fundamental, tentang psikologi trading atau tentang money manajemen hebat, tetapi kurang rasa syukurnya dan manakala loss pun melupakan 'siapa' yang mengujinya, saya lebih respect pada trader berilmu yang pandai bersyukur manakala profit dan pandai bersabar manakala loss. Orang-orang semacam ini lebih banyak di tolong oleh Yang Maha Kuasa, kata Mr. Forex lagi.
"Hmmm...! Lalu apa maksud bersabar dari loss?"
Mr. Forex meneruskan wejangannya, " Manakala kamu loss, bersabarlah...! Artinya, tahan dulu dari trading dengan segera, ada yang harus kamu introspeksi dimana letak kesalahanmu. Sehingga setiap kesalahan bisa menjadi sebagai ajang belajar. Kamu istighfar (mohon ampun kepada Tuhan), siapa tahu kekalahan kamu akibat perbuatanmu di luar forex. Allah s..w.t. ingin mengingatkan kamu melalui forex. Misal kamu kurang sodaqoh, kamu baru saja makan atau minum yang diharamkan, atau kamu masih pelit beramal dan sebagainya. Jadi forex bisa menjadikanmu menjadi trader yang memiliki kesalehan. Setelah psikologis kita siap, kamu bisa trading kembali, bukankah pikiran kita menjadi fresh karena telah 'jujur' kepada Tuhan? Saya yakin, Tuhan insya Allah akan membimbingmu melakukan trading terbaikmu. Kamu mulai dari sekarang dan belum terlambat.
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. ~ William Feather
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. ~ Aldus Huxley"
"Hmmm...! Koq saya tidak pernah mendengar pembelajaran forex seperti ini ya, Mr?" tanyaku padanya.
"Ya, sekarang menjadi 'pernah'." jawab Mr. Forex singkat.
"Terima kasih Mr. Forex, saya mau pulang. Wejangan dari sampean sudah saya rangkum dan insya Allah akan segera saya posting, sekalian jika ada yang datang kemari dan mau belajar forex, suruh bawa gula ama teh. Mr. Forex lebih baik memperdalam spiritual trading saja, biar banyak trader yang bertobat hihihihi...!" kata saya mengakhiri pertemuan. Sementara Mr. forex diam saja. Oh ternyata sudah masuk hari sabtu. Kalau hari sabtu dan Minggu, Mr. Forex memang berhenti berbicara. week end...! smile
Baca juga:
Hati-hati Yang Merasa Jagoan Prediksi Pasar Forex
PSIKOLOGIS TRADER
INTERVIEW DENGAN MR. FOREX
FILOSOFI BECAK
0 comments
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^