Tingginya volatilitas pasar forex memang menjadi penyebab banyaknya peluang yang tercipta yang bisa dimanfaatkan oleh para trader forex. Peluang bisa muncul kapan saja: pagi, siang, sore, malam, atau bahkan dini hari. Tak heran forex trading kian menjadi salah satu bisnis alternatif yang semakin hari semakin banyak peminat.
Kali ini kita justru akan menyoroti
tingginya frekuensi peluang keuntungan yang tercipta. Apakah seorang
trader forex benar-benar harus melakukan “sikat habis” atas semua
peluang yang ada? Ataukah justru harus bersikap “pilih-pilih”? Mana yang
benar?
Peluang Berbanding Lurus Dengan Resiko
Kita sudah sama-sama maklum bahwa dalam
dunia bisnis (termasuk investasi) berlaku hukum “peluang berbanding
lurus dengan resiko”. Artinya semakin besar peluang yang tercipta secara
otomatis akan membuat resiko yang dihadapi pun menjadi semakin besar. High risk-high return.
Dengan demikian, peluang yang sangat
besar di pasar valas tentu juga diiringi oleh potensi resiko yang
besarnya sebanding. Jangan sampai ada pemikiran bahwa setiap transaksi
yang Anda lakukan – atau disarankan oleh konsultan Anda – memiliki
jaminan bahwa pasti akan memperoleh keuntungan. Tidak ada jaminan
seperti itu. Itulah sebabnya dalam setiap kesempatan tim Market Analyst
FOREXimf.com selalu mengingatkan perlunya mengantisipasi dan membatasi
resiko dengan menerapkan risk management yang baik dan tepat, salah satunya adalah cut loss.
Jangan “Mewajibkan” Trading Tiap Hari
Kembali kepada peluang yang memang
sangat besar, Anda juga sebaiknya tidak menjadikan aktivitas trading
sebagai “kewajiban” yang harus dilakukan tiap hari. Meskipun misalnya
Anda adalah seorang full-time trader yang menjadikan forex trading sebagai satu-satunya mata pencaharian, tetap saja tidak boleh melakukan trading dengan membabi-buta.
Tetaplah mencari peluang yang terbaik berdasarkan analisa yang telah Anda lakukan. Sebagai day trader misalnya, Anda tetap harus mencermati pasar dan mencari tahu kapan waktu yang tepat untuk membuka posisi.
Jangan “Balas Dendam”
Sering juga seorang trader merasa perlu
melakukan transaksi hanya demi “membalas kekalahan” yang terjadi
sebelumnya. Ia merasa perlu segera menutupi kerugian yang diakibatkan
oleh transaksi sebelumnya dengan membuka transaksi baru secepat mungkin
dan seringkali mengabaikan analisa yang baik dan benar. Keinginan untuk
segera menebus kerugian yang sebelumnya diderita menjadi motivasi yang
melatarbelakangi tindakan tersebut. Ini yang disebut dengan “trading
balas dendam”.
Jangan salah, sikap seperti ini tidak
hanya melanda para pemula namun juga para “veteran” yang sudah lama
malang melintang di jagad forex trading.
Ketika mengalami loss, para
“veteran” justru mendapatkan beban psikologis lebih besar daripada
pemula karena biasanya mereka dijadikan “panutan”. Cukup banyak veteran
yang merasa malu jika mereka diketahui mengalami kerugian, apalagi jika
ternyata mereka menyarankan “pengikut” mereka untuk turut mengikuti
mereka membuka posisi yang sama. Itu akan mencederai ego mereka
sehingga mereka terpicu untuk segera “menebus” rasa malu itu dan dengan
bernafsu memburu setiap pergerakan harga. Mereka menjadi emosional.
Dalam kondisi psikologis seperti itu
seringkali para trader mengabaikan perlunya berhati-hati dalam mengambil
keputusan; atau setidaknya kadar kehati-hatian mereka jauh berkurang.
Tingkat ketelitian dalam mencermati pergerakan harga juga menurun dan
seringkali drastis. Maka tidaklah mengherankan apabila keputusan yang
diambil selanjutnya memiliki kualitas yang rendah ditinjau dari sisi
analisa.
Selain itu, mereka juga akan cenderung overtrade,
yaitu membuka posisi dengan kuantitas yang terlalu besar melampaui
toleransi resiko yang telah ditetapkan dalam trading plan. Atau,
transaksi yang dilakukan bertubi-tubi dengan harapan agar bisa cepat
menutupi kerugian yang diderita sebelumnya.
Ini tidak baik. Ingat kembali bahwa
peluang berbanding lurus dengan resiko. Semakin besar, atau semakin
sering Anda melakukan transaksi, selain memang membuat peluang untuk
mendapatkan untung akan menjadi lebih besar namun juga mengekspos modal
Anda untuk menghadapi resiko yang lebih besar. Pikirkan lagi hal
tersebut.
Jadi, Berapa Kali Sehari ?
Meksipun biasanya seorang day trader
melakukan transaksi sekali dalam sehari, sebenarnya tidak ada batasan
minimal atau maksimal. Anda sebaiknya membuka posisi jika sudah bisa
melihat dengan jelas ada sinyal trading yang valid yang telah disediakan
oleh sistem trading yang Anda miliki. Jika tidak ada sinyal valid, saya
sarankan untuk tidak melakukan transaksi.
Seringkali bahkan seharian penuh Anda
tidak menemukan sinyal trading yang valid. Jika Anda merasa HARUS
TRADING HARI ITU niscaya keputusan trading yang Anda ambil tidak akan
memiliki dasar analisa yang cukup kuat. Ingatlah bahwa meskipun telah
melakukan analisa dengan baik, belum tentu transaksi yang Anda lakukan
akan berakhir profit. Maka jika Anda memaksakan diri untuk tetap
melakukan transaksi di saat itu sebenarnya Anda telah melakukan gambling.
Keputusan yang Anda ambil itu merupakan keputusan yang emosional
lantaran Anda galau karena khawatir tidak akan merndapatkan keuntungan
di hari itu.
Jika Anda tidak bisa melakukan transaksi
di hari ini karena memang tidak ada peluang yang bagus, Anda masih bisa
mencoba untuk mencari peluang lain di lain hari. Pasar telah cukup
berbaik hati untuk tetap buka selama 24 jam sehari, 5 hari dalam
seminggu.
Jadi jika saat ini Anda menggunakan
sistem trading yang telah Anda yakini kualitasnya, lakukanlah transaksi
hanya jika sistem tersebut memberikan sinyal yang jelas dan valid.
Sinyal seperti itu bisa muncul sekali sehari, dua kali sehari, atau
bahkan tidak muncul sama sekali. Ikuti saja sinyalnya tiap kali Anda
melihatnya dan jangan memaksakan diri untuk bertransaksi jika tidak ada
sinyal yang Anda lihat. Sesederhana itu.
Selamat trading.
Baca juga:
5 comments
Memanfaatkan momen menjaga ketahanan dan menggunakan MM yang bijak adalah cara terbaik dalam menjaga kekonsistenan trading
sebetulnya tidak ada batasa dalam melakukan trading harus berapa kali sehari, karena dengan menggunakan teknik sclaping juga kita bisa melakukan entry order berkali kali, namun tentu perlu diperhatikan pula bahwa kemampuan otak kita untuk memprediksi ada batas lelahnya juga sehingga dalam trading di octafx tidak memaksakan diri jika kondisi sudah tidak fit
seorang trader yang sukses tidak akan setiap hari dalam menjalankan bisnis forexnya, karna sudah mempunyai ilmu yang maksimal itu akan lebih mudah lagi dalam penghasilan profit nya. Dan saya juga di CentroFX dengan memanfaatkan akun demo dengan sebaik mungkin dengan platform MT5
Kemampuan trading yang kita miliki itu memang harus dapat kita terus tingkatkan apabila kita ingin bisa memperoleh hasil trading yang semakin baik. Motivasi itu pula lah yang mendorong saya sehingga bisa terus berusaha untuk dapat meningkatkan kemampuan trading di akun real centroFX
dalam menjalankan trading itu yang pastinya kita selalu untuk berusaha dalam menjalankan traidng, karena di bisnis forex trading itu yang terpenting adalah harus dengan memiliki ilmu yang maksimal agar di setiap hari nya kita jalankan trading di trade.Berry bisa keuntungan nya didaptakan
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^